Minggu, 30 November 2014

Penilaian Berdasar LOCOM (Lower Cost of Market)

Penyajian nilai persediaan berdasar harga pasar yang lebih rendah dari harga pokoknya berarti mengakui adanya suatu kerugian yaitu sebesar selisih antara harga pokok dengan harga pasar dari barang yang bersangkutan.

Harga pasar (market) yang dibandingkan dengan harga pokok (cost) menurut metode LOCOM adalah harga pasar yang dipilih salah satu diantara ketiga alternatif berikut ini :
1)      Harga beli atau harga pokok pengganti (Replacement Cost)
Daftar harga dari pemasok atau harga faktur pembelian terakhir.
2)      Batas Atas (Ceiling) atau Nilai Realisasi Netto
Taksiran harga jual dikurangi biaya penjualan.
3)      Batas Bawah (Floor)
Nilai Realisasi Netto dikurangi taksiran Laba normal.

 Prosedur Penilaian Persediaan LOCOM
1.      Tahap Pengumpulan Data, meliputi harga pokok, taksiran harga jual, taksiran biaya penjualan, laba normal yang diharapkan.

2.      Tahap penentuan batas atas / tertinggi (ceiling) dan batas bawah / terendah (floor)
þ  Batas Atas yaitu Harga Jual Biaya Penjualan
þ  Batas Bawah yaitu Batas Atas – Laba Normal yang Diharapkan

3 Tahap pemilihan berdasar LOCOM
Contoh :
UD  SYIFA memperjual belikan 6  macam  barang, dengan  memperhitungkan rata-rata biaya  penjualan sebesar Rp 400,- per unit dan Laba normal yang diharapkan sebesar Rp 300,- per unit.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan pada akhir tahun buku, maka nilai persediaan dapat ditentukan dengan cara  :

Penerapan Metode LOCOM
Penerapan metode LOCOM sebagai dasar penilaian persediaan menyangkut dua pokok masalah akuntansi, yaitu :
1)      Yang  berkenaan  dengan  persediaan  yang  dimiliki  oleh  perusahaan.  Dalam  hal  ini  terdapat  tiga kemungkinan prosedur penerapannya, yaitu :
Ø  Menurut JenisPpersediaan
Ø  Menurut Kelompok Persediaan
Ø  Keseluruhan Jumlah Persediaan
2)      Hasil penilaian persediaan tersebut dicatat dalam rekening pembukuan, sehingga menyangkut perlakuan akuntansi terhadap penurunan nilai persediaan.
contoh :


(Untuk Per Jenis, Per Kelompok dan Keseluruhan didapat dari nilai yang terendah dari Harga Pokok dan Harga Pasar karena penyajiannya berdasarkan LOCOM).
 Contoh :
UD GUNADARMA menggunakan LOCOM sebagai dasar penilaian persediaannya. Berikut data persediaan, pembelian, dan penjualan selama dua tahun berturut-turut :



Untuk Metode Tak Langsung pada Nilai Persediaan Akhir di dapat dari Harga Pokok sedangkan untuk Metode Langsung nilai Persediaan Akhirnya didapat dari Harga Pasar. Maka, Laba Usaha yang didapatkan berbeda (laba yang didapatkan lebih kecil dengan Metode Langsung karena menurut Harga Pasar)

PENILAIAN PERSEDIAAN BERDASAR NILAI REALISASI
Contoh 1. : PERSEDIAAN YANG BERASAL DARI TRANSAKSI PEMILIKAN KEMBALI
Dalam rangka stock opname pada akhir tahun buku 1999 oleh UD SUKSES, ternyata terdapat sebuah pesawat TV bekas yang berasal dari pemilikan kembali karena seorang pembeli membatalkan kontrak jual beli. Pewasat TV tersebut dijual secara angsuran dengan harga jual Rp 5.000.000,- dengan pembayaran 10 x angsuran. Harga pokok pesawat TV tersebut Rp 3.000.000,- . Pembatalan kontrak terjadi setelah pembeli membayar sebanyak 3x angsuran. Diperkirakan TV bekas akan dapat dijual kembali dengan harga Rp
2.750.000,-. Pemilikan kembali pesawat TV tersebut dicatat :



Nama                         : Mufarrohah
NPM                           : 45213670
Kelas                           : 2DA02
Mata Kuliah               : Akuntansi Keuangan Menengah 1B
Dosen                          : Mailda Alfriska SE., MMSI

Terima Kasih dan semoga materi ini bermanfaat *o*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar