Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerima kucuran kredit modal kerja dari 3 bank, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk.
Ketiga Bank BUMN
tersebut menyepakati pemberian fasilitas kredit modal kerja kepada Garuda
Indonesia dengan nilai plafon mencapai Rp 4,7 triliun.
Dengan rincian, Rp 1
triliun dari Bank Mandiri, BNI sebesar US$ 100 juta dan Rp 2 triliun. Sementara
dari Bank BRI US$ 30 juta. Adapun masa tenor dari fasilitas kredit modal kerja
tersebut selama tiga tahun.
Direktur Utama Garuda
Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, modal kerja ini akan dipakai untuk
memperkuat strategi bisnis perusahaan melalui program ekspansi jaringan
penerbangan, serta pengembangan basis operasional armada.
Pemberian fasilitas
kredit modal kerja tersebut akan dilakukan dalam bentuk Kredit Modal Kerja
Impor (KMKI), Penangguhan Jaminan Impor (PJI) dalam bentuk Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Letter of Credit (LC), Sight/Usance/ Usance
Payable at Sight (UPAS) hingga Standby Letter of Credit (SBLC).
Arif mengungkapkan,
pemberian fasilitas pinjaman modal ini juga untuk mendukung rencana belanja
modal perusahaan yang selama 2016 membutuhkan sekitar US$ 200-300 juta.
Sebagai bagian dari
program pengembangan armada yang berkelanjutan, sepanjang 2016 Garuda Indonesia
Group akan menerima kedatangan total 16 armada baru yang terdiri dari satu
Boeing 777-300ER, empat Airbus A330-300, empat ATR72-600, dan delapan Airbus
A320 untuk Citilink.
Dengan demikian, hingga
akhir 2016 ini Garuda Indonesia Group akan mengoperasikan total 188 armada yang
terdiri dari 144 armada Garuda Indonesia dan 44 armada Citilink.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar