Selasa, 05 Mei 2015

Business Dan Marketing Plan


Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Business Dan Marketing Plan beserta sub-sub pokok pembahasan yang terkait dengan materi tersebut. Sub-sub dari Business Dan Marketing Plan, yaitu :
A.   Pengertian Business Plan.
B.   Kerangka Rencana Usaha
C.   Bentuk Formal Business Plan
D.   Ruang Lingkup Marketing Plan
E.   Tiga Komponen Marketing Concept
F.     Marketing Mix
G.   Siklus Kehidupan Produk dan Strategi  Pemasarannya.
H.   Menyusun Marketing Plan

Apa pengertian dari Business Plan itu sendiri?

A.  Pengertian Business Plan

Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun rencana bisnis. Business Plan/Rencana Bisnis adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha, atau bisa juga Business Plan adalah dokumentasi yang dibuat oleh wirausahawan yang merangkum strategi bisnis untuk usulan persahaan baru dan cara strategi tersebut diimplementasikan. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.

Busines Plan  juga dapat diartikan sebagai rencana untuk mengubah ide bisnis menjadi suatu kesempatan(peluang bisnis) yang nyata, pengaturan/pengendalian resiko dan pemberian upah serta waktu yang tepat untuk mempertaruhkannya/menerapakannya sehingga dapat mengahasilkan profit yang  hendak di capai oleh perusahaan.

Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business plan seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am I now? Where am I going? How will I get there?

Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama. Dinyatakan oleh David H. Bangs, Jr. (1995 : x) bahwa, seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.

Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.

Jadi tujuan menyusun Business Plan adalah untuk manyatakan anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru, mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain, orang-rang yang mempunyai keahlian khusus tertarik bergabung, menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perushaan.


B.    Kerangka Rencana Usaha
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain:

1)      Nama perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang  jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.
Canon dan Wichert manyatakan ciri-ciri merek yang baik yaitu: pendek, sederhana, mudah dieja, mudah diingat, enak dibaca, tak ada nada sumbang, tak ketinggalan zaman, ada hubungan dengan barang dagangan, bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri, tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif, membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.


2)      Lokasi
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi yaitu:
1.      Backward linkage
Backward linkage berarti pertalian kebelakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
2.      Forward linkage
Forward linkage berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk meyerap hasil produksi.

3)      Komoditi yang akan diusahakan
Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak tergatung kepada pemilik usaha(selera pemilik usaha). Untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha.
  2. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
  3. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
  4. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.

4)      Konsumen yang dituju
Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.

5)      Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah, dia harus tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya dari ancaman-ancaman perusahaan lain.

Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para penantang ini berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik, misalnya dengan perang harga, layanan yang lebih memuaskan dan sebagainya.

Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelnggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan memberikan servis yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan sasaran serangan balik dari kelompok penantang pasar. Jadi, pengikut pasar harus berhati-hati dalam menjaga mutu produk dan layanan yang diberikan kepada pelanggannya.

Perelung pasar berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar. Akan tetapi adapula strategi perusahaan besar membuka unit-unit usaha kecil yang ditujukan untuk melayani relung pasar. Strategi ini sangat mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan yang murni sebagai perelung pasar.

6)          Partner yang akan diajak kerjasama
Definisi partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha perorangan.
Ada dua macam partnership, yaitu:

1.      General partnership
General partnership yaitu semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis, sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.

2.      Limited partnership
Limited partnership yaitu partner yang memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.
Macam-macam bentuk partnership yaitu:
  1. {  Secret partner (anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau identitasnya diketahui oleh umum).
  2. {  Silent partner (partner yang cukup dikenal oleh umum, tetapi dia tidak turut aktif menjalankan bisnis).
  3. {  Dormant partner (partner yang tidak turut aktif, dan juga tidak dikenal umum) dan lain-lain.


Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat persetujuan bersama dan disepakati bersama baik di depan notaris ataupun tidak, agar segala sesuatunya diatur secara tertulis. Pada umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah menyangkut:
  • Nama-nama partner
  •            - Jumlah penyertaan modal
  • Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan
  •            - Gaji dan honor
  • Pembagian laba atau kerugian
  • Prosedur menambah partner
  • Prosedur memberhentikan partner 
  • Penambahan karyawan
  •            - Tanggung jawab dan otoritas. 


7)      Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Bisa saja menilai dari penampilan orang yang kita simpulkan itu jujur, tapi di balik itu terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis. Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama. Maka pengawasan dilakukan terus-menerus, jangan biarkan orang-orang kepercayaan ada bekerja bebas 100%. Usahakan dalam pemantauan tidak menimbulkan kecurigaan, sehingga keharmonisan kerjasama tetap terpelihara.

Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili terdekat sebagai tangan kanan pemilik. Perlu dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut dalam wirausaha, maka tempatkan dia pada possi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong bisnis.

8)      Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Setelah usaha berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontanpun dapat dipinjamkan. Suatu perusahaan yang sudah berjalan baik dan ingin maju, syarat mutlak ia harus berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.

Berikut beberapa mengatur manajemen keuangan secara baik, yaitu:
  • Seorang wirausaha mengambil utang harus disesuaikan dengan kemampuan mencicil.
  • Jangan silau dengan tawaran kredit bank apabila anda tidak membutuhkannya.
  • Jangan sekali-kali mengambil utang dengan bungan tinggi terutama dari rentenir yang bunganya jauh lebih besar dari bunga bank resmi.
  • Hitunglah lebih dulu berapa besar bunga pinjaman yang harus anda bayar selama sebulan atau setahun, kemudian bandingkan dengan keuntungan usaha anda. Apakah presentase keuntungan usaha anda melebihi persentase bunga bank.
  • Jika utang terlalu memberatkan keuangan perusahaan, maka cari jalan keluar untuk segera melunasi utang, misalnya menjual asset yang tidak begitu perlu.
  • Buat analisis secara baik dan tajam, apakah usaha anda berada pada posisi cerah untuk maju, sebagai pertimbangan mengambil utang.
  • Jangan seenaknya menggunakan uang perusahaan untuk membangun rumah pribadi, kecuali susun anggaran lebih dulu berapa uang perusahaan akan dipakai. Jangan sampai penggunaan uang perusahaan mengganggu modal kerja, sehingga kinerja perusahaan menurun. Jika kinerja perusahaan menurun, maka perusahaan anda akan meluncur ke arah kebangkrutan.
  • Sebaiknya mulailah berusaha dengan modal kerja minimal, sambil mempelajari kebutuhan modal tambahan untuk pengembangan usaha yang menguntungkan.
  • Mengambil kredit tanpa perhitungan matang, dapat menimbulkan bencana bagi perusahaan. Ini terjadi karena penyalahgunaan uang ke sektor yang tidak menghasilkan atau menghasilkan dalam jangka lama.
  • Terakhir yang paling penting dan sangat menentukan keberhasilan manajemen keuangan perusahaan ini ialah soliditas pemilik perusahaan sendiri.


9)      Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Diluar itu, jangan dibeli, sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan:
1.      Ekonomis
2.      Prestise

Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli peralatan. Dia akan membeli peralatan yang sangat diperlukan. Sedangkan wirausaha yang prestisius akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Inipun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan. Jadi kebutuhan akan peralatan sesuai dengan lingkungan konsumen yang akan dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.

10)  Penyebaran promosi
Sabagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.

Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:
  1. Advertising, yaitu berupa iklan diberbagai media.
  2. Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga) ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).
  3. Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebaginya.
  4. Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebaginya, yang membuat masyarakat memiliki image (citra) baik terhadap perusahaan.


Bagi sebuah wirausaha kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu mengadakan promosi sederhana, biasanya dilakukan dengan cara:
  1. Memasang papan nama perusahaan.
  2. Memasang spanduk yang menyatakan: “Sudah dibuka usaha ....” dan menonjolkan keunggulan-keunggulan produknya.
  3. Menyebarkan brosur-brosur, selebaran, sebagai pemberitahuan keberadaan wirausaha baru tersebut.
  4. Memberitahukan kawan-kawan, relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung.
  5. Menyebarkan kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis anda.

Dengan promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha anda. Jika mereka merasa puas, terpenuhineeds dan wants-nya, maka lain kali mereka akan datang kembali. Juga mereka akan menyebarkan informasi kepada relasi agar mencoba produk usaha tersebut. Lama kelamaan wirausaha anda akan semakin maju.


C. Bentuk Formal Business Plan
  1. Halaman Depan Dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab yang bisa   dihubungi sewaktu-waktu
  2. Daftar Isi Membuat daftar isi secara rinci dengan nomer-nomer halamannya
  3. Rangkuman Eksekutif Sangat penting karena pembaca ingin melihat secara cepat ttg isi keseluruhan business plan. Rangkuman ini merupakan inti dari perencanaan.
  4. Penjelasan tentang Perusahaan Diungkapkan strategi perusahaan serta tim manajemen yang mengelola perusahaan
  5. Pemasaran Diungkapkan pasar yang dituju seberapa besar potensi pasar dan berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang
  6. Barang dan jasa yang dihasilkan Diungkapkan mengenai kualitas, kuantitas dan kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan
  7. Usaha meningkatkan penjualan Dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjualan, perwakilan-perwakilan penjualan, dsb
  8. Permodalan Diungkapkan rencana permodalan dan proyek permodalan neraca pendahuluan, aliran kas, dan pendapatan
  9. Apendix Dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business plan. Misalnya akte pendirian perusahaan, SIUPP, sertifikat, dsb



D. Ruang Lingkup Marketing Plan
Setelah diatas dibahas point apa saja yang harus dikandung dalam suatubusiness plan,maka berikut ini akan coba dijabarkan bagaimana bentuk formal dari suatubusiness planYangbaik. Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentukbusiness plan, akan tetapi padaumumnyabusiness plan mempunyai bentuk sebagai berikutIsi dari Business Plan(outlinedari business plan oleh Hisrich-Peters)


E. Tiga Komponen Marketing Concept 
Menurut Alma (187 : 2013) sasaran utama marketing concept ialah kepuasan konsumen untuk mencapai itu terdapat tiga komponen penting :
  1. Costumer orientation: intiya ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen tapi sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan mengikuti selera konsumen.
  2. Organizational integration: yaitu organisasi yang terintegrasi dan utuh, semua orang dari segala bidang harus mempuyai pandangan yang sama yairu mengarah pada prepsi konsumen yang baik terhadap perusaan.
  3. Goal achievement: pada dasarnya tujuan inti prusahaan ialah tertuju pada peningkatan folume penjualan, namun tidak hanya itu, harus membuat kegiatan marketing lebih efektif, meningkatkan image pada perusahaan dan memperluas market share.

Untuk mengimplementasikan marketing konsep maka perusahaan harus memiliki informasi yang lengkap tentang keinginan konsumen, agar peroduk yang dijual sesuai dengan selera konsumen. Sebab, konsumen hari ini sangat sensituf terhadap berbagai hal seperti model, kualitas, hargatempat belanja, layanan dan sebagainya (Alma : 2013).


F.   Marketing Mix
Pengertian marketing Mix yang akan saya bahas dalam artikel ini berdasarkan apa yang saya pahami di bangku kulyah dalam pelajaran manajemen pemasaran, kita terkadang sering mendengar, sering membaca dan bahkan pempelajarinya namun karena manusia tempatnyasalah dan lupa akhirnya apa yang telah terjadi kerap sekali dilupakan atau terlupakan tanpa sengaja karena sibuk dengan hal lain, itulah sebabnya saya tulis artikel ini bertujuan untuk membantu yang membutuhkannya untuk kembali mengingat apa itu pengertian marketing Mix.
Pengertian marketing Mix Secara bahasa adalah Bauran Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing Mix itu sendiri.
Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi :
“ Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market
Bahasa indonesianya kurang lebih : " Marketing Mix adalah sekumpulan variable - variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran"
Marketing Mix sendiri didalamnya terdapat beberapa elemen marketing kalau jaman dahulu dikenal dengan unsur 4P , namun seiring berkembangnya jaman makin modern kini ada yang mengatakan marketing mix ada 7Partinya ada penambahan Tiga strategi lagi. bukan perkara salah atau benar dari kedua pendapat di atas tapi yang namanya strategi menurut saya kita bebas menambahkan selama apa yang ditambahkan bisa menjadikan strategi pemasaran yang kita lakukan semakin hebat.
Apa saja unsur – unsur marketing Mix baik 4P atau 7P tersebut, berikut disebutkan :
1.     Produk
2.     Price
3.     Promotion
4.     Place
5.     Partisipant/ People
6.     Proses
7.     Physical Evidence

Marketing Mix Product :
Produk sendiri terbagi dua yaitu produk nyata bisadilihat dan produk tidak nyata atau jasa hanyabisa di rasakan tapi tidak bisa di lihat. Dalam hal produk perlu di perhatikan kualitas, layanan, dll karena konsumen ketika membeli bukan hanya sekedar ingin tapi juga membutuhkan dan harus kita perhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang kita tawarkan.

Marketing Mix Price :
Strategi dalam menentukan harga yang kita tawarkan kepada konsumen , karena harga juga penentu apakah konsumen mau membeli produk kita atau tidak.

Marketing Mix Promotion / Promosi :
Merupakan strategi dalam mengkomunikasikan informasi produk atau jasa dari penjual kepada pembeli, dalamhal ini kita harus pandai – pandai menyusun strategi promosi agar produk kita bisa dikenal olehkonsumen.

Marketing Mix Place:
Sering juga di sebut saluran distribusi, yang berarti keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai.

Marketing Mix Partisipant or People :
Partisipant atau people yang di maksud adalah mereka yang ikut berpartisipasi dalam startegi pemasaran produk atau jasa, misal dalam usaha restoran maka yang di maksud adalah para kasir, pelayan, dan penjual sayur dll.baik yang terlibat langsung mau pun tidak.

MarketingMix Procces :
Kegiatan marketing mix yang menunjukan bagaimana proses pelayanan yang di berikan kepada konsumen pada saat melakukan pembelian produk atau jasa yang kita tawarkan.

Marketing Mix Physical Evidence / Lingkungan Fisik :
merupakan Lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran . maksud dari situasi ini adalah keadaan atau situasi dan kondisi secara geografi, lingkungan institusi, dekorasi dari ruangan, adanya suara, aroma fisik , cahaya yang terpancar , cuaca yang baik, peletakan dan layout yang nampak atau situasi lingkungan yang penting sebagai obyek stimuli hal ini di kemukakan oleh Belk 1974 dalam Assael 1992.


G. Siklus Kehidupan Produk dan Strategi  Pemasarannya.

Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produkadalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Dengan demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu :

Tahap Pengenalan – Introduction
Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.

Tahap Pertumbuhan-Growth
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.

Tahap Kedewasaan – Maturity
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity. Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya. Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama disebut growth maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah. Dalam tingkat kedua, stable maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan. Pada tingkat ketiga, decaying maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.

Tahap Penurunan – Decline
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Contoh produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU atau personal komputer yang saat ini sudah hampir terlibas oleh laptop.


Keterkaitan Siklus Hidup Produk Dengan Strategi Pemasaran
Kurva penjualan untuk masing-masing produk akan bervariasi tergantung tahapan yang dicapai dalam siklus kehidupannya. Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume. Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :

1)      Tahap Pengenalan – Introduction
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain adalah menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :

Rapid Skimming Strategy
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.

Slow Skimming Strategy
Strategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.

Rapid Penetration Strategy
Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.

Slow Penetration Strategy
Strategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial sangat rendah.
Contoh produk yang ada pada tahap ini untuk barang elektronik misalnya iPad.


2)      Tahap Pertumbuhan – Growth
Bila suatu produk telah melewati tahap perkenalan dengan baik, maka selanjutnya akan memasuki tahap pertumbuhan. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.

a)      Rapid Growth
Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.

b)      Slow Growth
Pada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri. Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah laptop dimana pasar laptop saat ini sedang tumbuh pesat.

3)      Tahap Kedewasaan – Maturity
Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan yaitu :

a)      defensive strategy
Strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk.

b)      offensive strategy
Strategi ini lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini dapat berupa modifikasi pasar, yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai (non-user), mengintensifkan penawaran produk kepada non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi ofensif adalah modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga semakin menarik konsumen saat ini untuk membeli, dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu produk kepada konsumen sekarang untuk mendorong pembelian yang lebih banyak dan pemakaian yang lebih sering (usaha seperti ini sering disebut dengan product relaunching). Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah handphone. Penjualan handphone saat ini mencapai posisi tertinggi dan mulai tergerus oleh teknologi yang lain.

4)      Tahap Penurunan – Decline
Penjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
  1. Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
  2. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
  3. Mencari pasar baru.
  4. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
  5. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
  6. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
  7. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Contoh produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU atau personal komputer yang saat ini sudah hampir terlibas oleh laptop.

Setiap produk biasanya mengalami kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai banyak orang dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian daur hidup produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan mati.

Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya memiliki rentang waktu yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti makanan dapat bertahan lebih lama. Contohnya handphone nokia tipe tertentu akan dibatasi jumlah yang dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat tipe hp lainnya. Minuman aqua sudah puluhan tahun memimpin pasar dan masih berada dalam kondisi antara pertumbuhan dengan dewasa. Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk :

  1. Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro, memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.
  2. Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
  3. Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.
  4. Mencari target konsumen baru. Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk memperluas segmen pasar.


H. Menyusun Marketing Plan
Dengan membuat marketing plan, Anda bukan hanya dimudahkan dalam proses berpikrnya, tetapi Anda juga dapat terus mengevaluasi dan memperbaharui marketing plan yang telah ada sesuai denganfeedback dan hasil yang diterima. Berikut adalah langkah-langkah membuat marketing plan yang baik dan mudah.

1.   Buat Executive Summary   
Untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang bekerja sama dengan Anda mengerti tentang perusahaan Anda, pada marketing plan, Anda harus menjelaskan garis besar mengenai seluk beluk perusahaan yang Anda jalankan.

2.   Tentukan Target Customer 
Agar perusahaan Anda dapat memasarkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dengan baik dan tepat sasran, Anda harus menentukan target customer pada marketing plan yang Anda susun. Semakin spesifik, maka semakin mudah juga untuk menarik perhatian target customer Anda. Anda juga dapat melakukan penelitian kecil seputar customer behavior yang tentunya akan berguna untuk menjalankan kegiatan marketing Anda.

3.   Jelaskan Unique Selling Preposition (USP) 
Paparkan secara seksama beberpa keunikan pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Dengan USP yang produk maupun jasa yang diuraikan dalam marketing plan, Anda telah menyediakan pembanding produk dan jasa dari perusahaan Anda dengan kompetitor.

4.   Tetapkan Strategi Harga dan Positioning 
Dengan USP dan target market yang telah Anda tentukan, Anda dapat menentukan ‘positioning’ yang tepat untuk produk maupun jasa yang Anda tawarkan dalam marketing plan Anda. Anda juga dapat menentukan range harga yang tepat untuk produk dan jasa yang Anda miliki sehingga dapat memberi image yang tepat untuk brandAnda.

5.   Rencanakan Kegiatan Distribusi yang Jelas 
Sesudah menentukan harga dan positioning serta perilaku konsumen pada tahap penentuan target customer, Anda dapat merencanakan kegiatan distribusi untuk menjual produk dan jasa Anda. Anda bisa memilih media berjualan ataupun kegiatan penjualan yang cocok untuk diterapkan pada produk dan jasa yang ditawarkan. Ini merupakan salah satu bagian dari marketing plan yang tidak boleh terlupakan.

6.   Tawarkan Apa yang Dapat Anda Berikan
Selain USP pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan, Anda juga bisa memberikan penawaran lainnya kepada target customermaupun pelanggan lama Anda seperti voucher belanja, free trial, maupun paket dengan harga khusus. Dengan penawaran yang tercantum pada marketing plan Anda, Anda dapat merencanakan kapan penawaran tersebut dilakukan.

7.   Buat Daftar Keperluan Marketing 
Demi mengggapai angka penjualan yang tinggi, Anda harus memikirkan hal-hal apa saja yang akan dibutuhkan oleh tim pemasaran ketika menyusun marketing plan untuk memasarkan produk maupun jasa yang Anda miliki.  Hal-hal yang umumnya dapat dijadikan untuk melakukan kegiatan marketing adalah website, brosur dan juga kartu nama.

8.   Susun Strategi Promosi 
Agar kegiatan Marketing yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar, ada baiknya jika Anda segera menyusun strategi promosi yang sesuai dengan bidang perusahaan Anda dalam marketing plan yang akan Anda susun. Anda dapat membuat iklan di televisi, press releasedi berbagai media baik online maupun tradisional, dan juga menyusunevent yang diselenggarakan pada momen dan tempat yang sesuai dengan target customer.

9.   Siapkan Strategi Online Marketing
Jangan melupakan kegiatan online marketing! Di era yang modern seperti ini, banyak sekali pengguna internet yang mencari informasi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Anda dapat melakukan strategi-strategi seperti penggunaan keyword, optimalisasi search engine, memasang iklan berbayar di sejumlah situs dan juga melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial dan mencantumkannya secara detail dalam marketing plan.

10.  Rancang Conversion Strategy 
Ingin menambahkan angka penjualan? Anda dapat menggunakanconversion strategy dalam marketing plan Anda. Conversion strategyadalah suatu cara di mana Anda dapat mengubah calon konsumen yang potensial utnuk menggunakan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Untuk melakukannya, Anda dapat mengubah kata-kata pada brosur atau website agar menjadi lebih persuasif. Selain itu Anda juga dapat memperkuat social proof dengan menambahkan testimonial pada website Anda.

11.   Jalin Kerjasama
Anda dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan lain utnuk mencapai kesuksesan bersama-sama. Bagaimana caranya? Anda dapat mencari tahu berbagai perusahaan yang memiliki produk maupun jasa yang bersifat komplementer dengan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Berikan mereka alasan mengapa mereka harus berkerja sama dengan Anda. Buat rencana ini menjadi lebih detail ketika disisipkan dalam marketing plan yang akan Anda susun.

12.Coba Refferal Strategy 
Ingin agar brand Anda semakin dikenal? Pastikan Anda menjalankanreferral strategy dengan baik sehingga setiap customer akan menceritakan kepuasannya pada saat menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Perjelas tahap-per-tahap prosesnya dalammarketing plan seperti  dengan memberikan hadiah atau penawaran khusus bagi para pelanggan yang terus memberikan pelanggan baru bagi Anda.

13.   Rincian Strategi untuk Meningkatkan Penjualan
Untuk meningkatkan angka penjualan, Anda harus menyiapkan strategi yang cocok untuk diaplikasikan pada usaha Anda dalam penyusunan marketing plan. Anda dapat membuat paket hemat jasa atau produk Anda, dan juga melakukan kampanye tersendiri untuk jasa dan produk yang Anda tawarkan.

14.   Gunakan Retention Strategy
Untuk mempertahankan pelanggan Anda, Anda dapat menggunakan retention strategy seperti mengirimkan newsletter setiap bulannya, atau memberikan berbagai hadiah untuk customer loyalty programme. Jangan lupa untuk mencantumkan secara detail dalam marketing plansehingga semua kegiatan promosi berada dalam track yang jelas.

15.   Perkirakan Rincian Rencana Keuangan
Perincian rencana keuangan yang Anda buat pastinya tidak akan 100% tepat. Namun dengan membuat perkiraan ini dalam marketing plan, Anda dapat membayangkan secara garis besar rencana kegiatan yang akan Anda lakukan beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan.

Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar