Sabtu, 07 Mei 2016

Garuda Indonesia Raih Pinjaman Rp 4,7 Triliun dari 3 Bank


Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menerima kucuran kredit modal kerja dari 3 bank, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Mandiri Tbk.
Ketiga Bank BUMN tersebut menyepakati pemberian fasilitas kredit modal kerja kepada Garuda Indonesia dengan nilai plafon mencapai Rp 4,7 triliun.
Dengan rincian, Rp 1 triliun dari Bank Mandiri, BNI sebesar US$ 100 juta dan Rp 2 triliun. Sementara dari Bank BRI US$ 30 juta. Adapun masa tenor dari fasilitas kredit modal kerja tersebut selama tiga tahun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan, modal kerja ini akan dipakai untuk memperkuat strategi bisnis perusahaan melalui program ekspansi jaringan penerbangan, serta pengembangan basis operasional armada.
Pemberian fasilitas kredit modal kerja tersebut akan dilakukan dalam bentuk Kredit Modal Kerja Impor (KMKI), Penangguhan Jaminan Impor (PJI) dalam bentuk Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Letter of Credit (LC), Sight/Usance/ Usance Payable at Sight (UPAS) hingga Standby Letter of Credit (SBLC).
Arif mengungkapkan, pemberian fasilitas pinjaman modal ini juga untuk mendukung rencana belanja modal perusahaan yang selama 2016 membutuhkan sekitar US$ 200-300 juta.
Sebagai bagian dari program pengembangan armada yang berkelanjutan, sepanjang 2016 Garuda Indonesia Group akan menerima kedatangan total 16 armada baru yang terdiri dari satu Boeing 777-300ER, empat Airbus A330-300, empat ATR72-600, dan delapan Airbus A320 untuk Citilink. 
Dengan demikian, hingga akhir 2016 ini Garuda Indonesia Group akan mengoperasikan total 188 armada yang terdiri dari 144 armada Garuda Indonesia dan 44 armada Citilink. 

Sumber : 

  • http://bisnis.liputan6.com/read/2444955/garuda-indonesia-raih-pinjaman-rp-47-triliun-dari-3-bank

Analisis Break Even Point



Break Even Point adalah titik dimana Entity/company/business dalam keadaan belum memperoleh keuntungan, tetapi juga sudah tidak merugi. Break Even point atau BEP dapat diartikan suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.

BEP dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan yang dinilai menggunakan total biaya). Tetapi analisa BEP tidak hanya semata-mata untuk mengetahui keadaan perusahaan apakah mencapai titik BEP, akan tetapi analisa BEP mampu memberikan informasike pada pinjaman perusahaan mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

 
Fungsi Analisis BEP
Rumus BEP/analisis break even point (Analisis balik modal) digunakan untuk menentukan hal-hal seperti:
§  Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum ini berarti juga jumlah produksi minimum yang harus dibuat.
§  Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba yang telah direncanakan atau dapat diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.
§  Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP.
§  Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi. Sehingga analisis terhadap BEP merupakan suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, agar perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian. Selanjutnya karena harus memperoleh keuntungan berarti perusahaan harus berproduksi di atas BEP-nya (Prawirasentono : 1997).

 

Rumus BEP (Break Even Point)

Berikut beberapa model rumus BEP yang dapat digunakan dalam analisis Break Even Point :

Pendekatan Matematis

Rumus BEP yang pertama adalah menghitung breakevenpointyangharusdiketahui adalahjumlahtotalbiaya tetap, biaya variabelperunitatautotalvariabel,hasilpenjualan total atau harga jual per unit. Rumusyang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1. Break even point dalam unit.

Keterangan :
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
S : Sales Volume

2. Break even point dalam rupiah.


Berikut Contoh Kasus :
Diketahui PT. Gear Second memiliki usaha di bidang alat perkakas martildengan data sebagai berikut :
1.    Kapasitas produksi yang mampu dipakai 100.000 unit mesin martil.
2.    Harga jual persatuan diperkirakan Rp. 5000,- unit
3.    Total biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000,- dan total biaya variabel sebesar Rp.250.000.000,-
Perincian masing-masing biaya adalah sebagai berikut :
1.    Fixed Cost
Overhead Pabrik : Rp.60.000.000,-
Biaya disribusi :Rp.65.000.000,-
Biaya administrasi : Rp.25.000.000,-
Total FC :Rp.150.000.000,-

2.    Variable Cost
Biaya bahan:Rp.70.000.000,-
Biaya tenaga kerja : Rp.85.000.000,-
Overhead pabrik :Rp.20.000.000,-
Biaya distribusi : Rp.45.000.000,-
Biaya administrasi : Rp.30.000.000,-
Total VC :Rp.250.000.000,-

Penyelesaian untuk mendapatkan BEP dalam unitmaupun rupiah.
Penyelesaian :
Kapasitas produksi100.000 unit
Harga jual per unit Rp. 5000,-
Total Penjualan 100.000 unit x Rp 5000,- = Rp. 500.000.000,-





Untuk mencari BEP dalam unit adalah sebagai berikut :


Keterangan : Jadi perusahaan harus menjual 60.000 Unit perkakas martil agar BEP.
Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :





Keterangan : Jadi perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp. 300.000.000,- agar terjadi BEP.
Untuk membuktikan kedua hasil tersebut dengan :
BEP = Unit BEP x harga jual unit
BEP = 60.000 unit x Rp.5000 = Rp.300.000.000,-


Sumber : 

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja



Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang perubahan modal kerja perusahaan serta sebab-sebab perubahan tersebut yang dikenal dengan sumber modal kerjadan penggunaan modal kerja pada suatu periode. Informasi ini sangat penting untuk menilai kemampuan perusahaan da-lam mengelola dana (modal kerja) untuk membiayai operasi perusahaan.
Modal Kerja yang dimaksud adalah Modal Kerja Bersih, yaitu: selisih lebih aktiva lancar di atas utang lancar. Oleh karena itu, yang menjadi sumber dan penggunaan modal kerja adalah akun-akun di luar aktiva lancar dan utang lancar.

Definisi Modal Kerja
1.      Konsep Kuantitatif
         Jumlah dana yang dibutuhkan untuk membiayai operasi perusahaan yang bersifat rutin.
         Modal Kerja adalah jumlah aktiva lancar atau gross working capital.
2.      Konsep Kualitatif
         Kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek.
         Konsep ini menitik beratkan pada Net Working Capital.
3.      Konsep Fungsional
Dana yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan.
         Sebagian besar aktiva lancar dan depresiasi aktiva.

Modal KerjaWB Taylor
         Modal KerjaPermanen (Permanent Working Capital), modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
          Modal kerja permanen dapat dibedakan menjadi :
        Modal Kerja Primer (Primary Working Capital), yaitu jumlah modal kerja minimum harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
        Modal Kerja Normal (Normal Working Capital), yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi normal. Pengertian normal disini adalah dalam artian yang dinamis.
         Modal KerjaVariabel (Variable Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.
            Modal kerja ini dibedakan antara lain:
        Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital), yaitu modal kerja yang berubah-ubah jumlahnya disebabkan karena fluktuasi musim.
        Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur.
        Modal KerjaDarurat (Emergency Working Capital), yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya adanya pemogokan, bencana alam, perang dan lain sebagainya.

Kebutuhan Modal Kerja
n  Volume Penjualan
Perusahaan yang bekerja dengan penjualan yang yang konstan akan bekerja dengan modal kerja yang relatif konstan pula, sedangkan perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan akan membutuhkan modal kerja yang meningkat.
n  Faktor-faktorMusiman
Beberapa perusahaan akan mengalami fluktuasi musiman dalam permintaan akan barang dan jasa yang dihasilkan (pengalenganikan, buah-buahan, perusahan penjual makanan, pakaian).
n  KemajuanTeknologi
Bilamana perusahaan membeli mesin yang dapat mengolah bahan-bahan dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan mengolah bahan-bahan lebihbanyak, persediaan permanen cenderung naik.
n  Kebijaksanaan Perusahaan
            Politik penjualan kredit dan penentuan persediaan.

Pentingnya Modal Kerja
·       Melindungi perusahaan dari krisis, karena turunnya nilai aktiva lancar.
·       Kemungkinan membayar hutang lancar tepat pada waktunya.
·        Pelayanan terhadap para konsumen.
·       Kesiapan perusahaan untuk beroperasi dengan lancar.


Kelebihan Modal Kerja:
·       Pengeluaran Obligasi/saham dalam jumlah yang besar.
·       Penjualan aktiva tak lancar yang tak diganti.
·       Terjadinya laba operasi yang tidak digunakan untuk pembayaran deviden.
·       Konversi dari aktiva tetap ke modal kerja.
·       Akumulasi sementara dari berbagai dana yang disediakan untuk investasi-ekspansi.

Kekurangan Modal Kerja:
·       Kerugian usaha
·       Kerugian luar biasa
·       Ekspansi perusahaan yang tidak mendapatkan tambahan modal kerja
·       Kebijakan deviden yang kurang baik
·       Penggunaan modal kerja untuk memperoleh aktiva tak lancar
·       Pembayaran utang jangka panjang

Sumber Modal Kerja:
·       Hasil operasi perusahaan,
·       Keuntungan penjualan surat-surat berharga (invest jk pendek),
·       Penjualan aktiva tidak lancar,
·       Penjualan saham atau obligasi,
·       Penerimaan pinjaman jangka panjang

Penggunaan Modal Kerja:
·       Pembayaran biaya operasi perusahaan,
·       Kerugian penjualan surat-surat berharga (invest jk pendek),
·       Pembelian aktiva tidak lancar,
·       Pembelian kembali saham atau obligasi, 
·       Pembayaran pinjaman jangka panjang
·       Pembentukan dana untuk tujuan tertentu

Prosedur Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
·       Menentukan besarnya perubahan modal kerja
·       Mengidentifikasi dan menentukan besarnya sumber modal kerja
·       Mengidentifikasi dan menentukan besarnya penggunaan modal kerja 
·        Membuat laporan tentang sumber dan penggunaan modal kerja.

AnalisisSumberdanPenggunaan Dana
Dilakukan dengan menyusun laporan perubahan posisi kas atau laporan yang menunjukkan perubahan kas selama dua periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan sumber dan penggunaan
  1. Berapa besar kenaikan / penurunan pos aktiva
  2. Mengetahui darimana dana diperoleh untuk berbagai kenaikan aktiva tersebut bila terjadi kenaikan dan kemana larinya dana tersebut bila terjadi penurunan aktiva
  3. Alasan yang baik untuk melakukan restrukturisasi pinjaman

Analisa Sumber dan Penggunaan Dana
Disebut juga Analisa Aliran Dana. Merupakan alat analisa finansial yang sangat penting bagi financial manager untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan tersebut dibelanjai.Dalam analisa sumber & penggunaan dana yang perlu diperhatikan adalah
-          penyusunan laporan perubahan neraca yang disusunatas dasar dua neraca dari dua waktu
-          laporan laba ditahan

Dana dalam artian Kas
Langkah-langkah dalam menyusun laporan sumber & penggunaan dana dalam artian kas
  1. Menyusun laporan perubahan neraca
  2. Mengelompokkan perubahan dalam golongan yang memperbesar kas & golongan yang memperkecil kas
  3. Mengelompokkan elemen dalam laopran R/L atau laporan laba ditahan ke dalam gol.yang memperbesar kas& yang memperkecil kas
  4. Mengadakan konsolidasi dari informasi tersebut ke dalam laporan Sumber & Penggunaan dana

Sumberdanaberasaldari mana?
Perubahan dari elemen neraca 2 titik yang efeknya memperbesar kas disebut sebagai Sumber Dana adalah sbb:
·         Berkurangnyaaktivalancarselainkas
·         Berkurangnyaaktivatetap
·         Bertambahnyasetiapjenishutang
·         Bertambahnya modal
·         Adanyakeuntunganoperasional

Penggunaandanaterjadibila …
Perubahan yang efeknya memperkecil kas disebut sebagai Penggunaan Dana :
·         Bertambahnyaaktivalancarselainkas
·         Bertambahnyaaktivatetap
·         Berkurangnyahutang
·         Berkurangnya modal
·         Pembayarandividentunai
·         Adanyakerugianoperasional


Sumber :



  • http://lieshandrijaningsih.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/44050/M12+ANALISIS-SUMBER-DAN-PENGGUNAAN-DANA.ppt