A.
Pengertian
Keputusan Investasi
Investasi adalah
komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat
ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.
Secara umum investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu
perusahaan ke dalam suatu asset dengan harapan memperoleh pendapatan di masa
yang akan datang. Dilihat dari jangka waktunya investasi dibedakan menjadi 3
macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi
jangka panjang. Dilihat dari bentuknya investasi terdapat 2 jenis yaitu
investasi aktiva riil dan investasi aktiva non riil. Dan dilihat dari
likuiditasnya investasi terdiri dari 2 jenis yaitu investasi aktiva lancar dan
investasi aktiva tetap.
Alasan mengapa
keputusan investasi memiliki arti penting antara lain karena investasi
menyangkut dana yang jumlahnya banyak dan investasi akan mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan dengan adanya risiko.
B.
Konsep Aliran
Kas dalam Investasi
Dalam investasi
terdapat tiga jenis aliran kas yaitu, initial cashflow, operational cashflow,
dan terminal cashflow.
1.
Initial Cashflow
(Capital Outlays)
Initial cashflow
merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas yang pertama kali
untuk keperluan investasi. Misalnya, jika kita melakukan investasi pembelian
mesin pabrik maka yang termasuk capital outlays antara lain harga pembelian
mesin, biaya pasang, biaya percobaan, biaya balik nama dan biaya lain yang
harus dikeluarkan mesin tersebut sampai mesin tersebut siap dioperasikan.
2.
Operational
Cashflow
Operational
cashflow merupakan aliran kas yang terjadi selama umur investasi. Operational
cashflow berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan perusahaan. Operational cashflow (Cash inflow) biasanya
diterima setiap tahun selama umur ekonomis investasi yang bersangkutan yang
berupa aliran kas masuk bersih (proceeds). Besarnya proceeds bersumber dari dua
sumber yaitu berupa laba setelah pajak atau earning after tax (EAT) dan
depresiasi.
Sumber dana yang
digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat berasal dari modal sendiri atau
modal asing (hutang). Perbedaan sumber modal yang digunakan untuk investasi
akan mempengaruhi perhitungan proceeds investasi yang bersangkutan. Perhitungan
proceeds dari kedua sumber modal tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Perhitungan
besarnya proceeds apabila investasi menggunakan modal sendiri.
PROCEEDS = LABA
BERSIH SETELAH PAJAK + DEPRESIASI
b.
Perhitungan
besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri dan hutang.
PROCEEDS = LABA
BERSIH SETELAH PAJAK + DEPRESIASI + BUNGA (1 - PAJAK)
3.
Terminal
Cashflow
Terminal
cashflow merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan di akhir,
yaitu dari nilai sisa sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu proyek
investasi.
C.
Metode Penilaian
Investasi
Secara
ekonomis apakah apakah investasi layak atau tidak dilaksanakan dapat dihitung
dengan beberapa metode penilaian yang dianggap sebagai kriteria proyek
investasi. Beberapa metode penilaian investasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Metode
Accounting Rate of Return (ARR)
b.
Metode Payback
Periode (PBP)
c.
Metode Net
Present Value (NPV)
d.
Metode
Profitability Index (PI)
e.
Metode Internal
Rate of Return (IRR)
Keterangan
a.
Metode
Accounting Rete of Return (ARR)
Metode
ini mengukur besarnya tingkat keuntungan bersih setelah pajak dari investasi
yang digunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut. Investasi yang
diperhitungkan adalah rata-rata investasi yang diperoleh dari investasi awal
(jika ada) ditambah investasi akhir dibagi dua.
Rata-rata Laba setelah
Pajak
ARR = RATA-RATA
INVESTASI
100%

Kriteria
untuk penetapan keputusan diterima atau tidaknya adalah apabila ARR lebih besar
dari pada biaya investasi yang digunakan (biaya modal) maka usulan investasi
tersebut diterima / layak dilaksanakan, sedangkan apabila nilai ARR lebih kecil
dari pada biaya investasi yang digunakan maka usulan investasi tersebut tidak
layak untuk dilaksanakan.
Kelemahan metode ARR ini adalah:
·
Mengabaikkan
nilai waktu dari uang
·
Hanya
menitikberatkan masalah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran
kas dari investasi
·
Merupakan
pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang menyesatkan
·
Kurang
memperhatikan jangka waktu umur investasi
b.
Metode Payback
Periode (PBP)
Payback
Periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk neto (proceeds) yang
diperoleh.
Rumus:
Capital Outlays
PBP = PROCEEDS X 1
TAHUN
Kriteria
penerimaan dengan metode ini adalah apabila payback periode lebih pendek
dibandingkan jangka waktu kredit (apabila modalnya berasal dari pinjaman) yang
diisyaratkan oleh investor atau pihak bank, maka investasi proyek tersebut
diterima.
Kelemahan metode payback periode
adalah sebagai berikut:
·
Mengabaikan
nilai waktu dari uang
·
Mengabaikan
proceeds setelah PBP dicapai
·
Mengabaikan
nilai sisa
Untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh metode
ini (karena mengabaikan nilai waktu uang) maka banyak perusahaan melakukan
modifikasi dengan pendekatan discounted payback periode.
c.
Metode Net
Present Value (NPV)
Metode
ini mengakomodasikan tentang nilai waktu uang dalam suatu investasi dengan
mencari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas neto (proceeds) dengan
nilai sekarang dari suatu investasi (outlays).
Aᵼ
NPV = -I˳ + (1 + R)ᵗ
Keterangan:
I˳ =
Nilai investasi atau outlays
Aᵼ =
Aliran kas neto pada periode t
R =
Discount rate
t = Jangka waktu proyek investasi (umur
proyek investasi)
Pengambilan
keputusan apakah suatu usulan proyek investasi diterima atau ditolak ketika kita
menggunakan metode NPV adalah jika nilai NPV > 0 atau positif maka rencana
investasi layak diterima, namun apabila NPV < 0 atau negatif maka rencana
investasi tidak layak diterima.
d.
Metode
Profitability Index (IP)
Metode
probability index atau Benefit cost ratio memiliki hasil keputusan yang sama
dengan metode NPV.
Rumus profitability index adalah
sebagai berikut:
Total PV dari Proceeds
PI = INVESTASI atau
PI = INITIAL OUTLAYS
Kriteria
pengambilan keputusan dengan menggunakan metode ini adalah jika nilai PI > 1
maka rencana investasi layak diterima, namun jika nilai PI < 1 maka rencana
investasi sebaiknya ditolak.
e.
Metode Internal
Rate of Return (IRR)
Metode
ini merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga (discount
rate) yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas neto (PV proceeds) dan
investasi (initial outlays). Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV sama
dengan nol.
Penilaian
investasi dengan metode IRR lebih sulit dibandingkan metode NPV karena
menggunakan cara coba-coba (trial and
error) ketika kita akan menentukan besarnya discount rate investasi.
Rumus IRR:

Keterangan:
IRR =
Internal Rate of Return
rk = Tingkat bunga yang kecil
(rendah)
rb = Tingkat bunga yang besar
(tinggi)
NPV rk = Net present value pada tingkat
bunga yang kecil
PV rk =
Present value of proceeds pada tingkat bunga yang kecil
PV rb =
Present value of proceeds pada tingkat bunga yang besar
Kriteria penerimaan jika nilai IRR > lebih besar
dari tingkat bunga yang digunakan sebagai biaya modal maka investasi proyek
kita terima, namun jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat bunga yang digunakan
sebagai biaya modal maka proyek investasi akan kita tolak.
D.
Hubungan antara
NPV, PI, dan IRR
Dari kelima
metode, hanya tiga metode yang cukup baik untuk digunakan dalam menilai
investasi proyek yaitu metode NPV, PI, dan IRR. Ketiga metode ini selaras,
yaitu sama-sama mempertimbangkan nilai waktu dari uang dalam melakukan
analisanya dan menggunakan dasar konsep yang sama yaitu present value dari
aliran kas yang terjadi selama proyek berlangsung baik aliran kas masuk
(proceeds) maupun aliran kas keluar (initial cashflow). Namun kadang-kadang
terjadi konflik antara hasil keputusan NPV dan IRR khususnya yaitu hasilnya
saling berlawanan.
E.
Konflik antara
NPV dan IRR
Ketika
melakukan penilaian pada investasi tunggal, maka natara metode NPV dan IRR
tidak ada kontraktif, namun jika keduanya dipakai untuk menilai usulan proyek
investasi lebih dari satu macam, khususnya pada usulan proyek yang bersifat
mutuallyexclusive (saling meniadakan satu sama lainnya) yaitu jika satu proyek
diterima maka proyek yang lain harus ditolak.
Pertentangan
keputusan usulan investasi antara metode NPV dan IRR timbul karena metode IRR
mengasumsikan bahwa aliran kas masuk yang terjadi dapat diinvestasikan kembali
dengan tingkat keuntungan yang diharapkan dari penginvestasian kembali
tersebut. Sedangkan metode NPV mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dapat
diinvestasikan kembali dengan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar
discount ratenya. Konflik keputusan jugan terjadi apabila dua usulan proyek
investasi yang memiliki NPV yang sama tetapi IRRnya berbeda.
Secara
teoritis metode NPV lebih baik daripada metode IRR dalam penilaian investasi.
Hal ini dikarenakan metode NPV lebih konsisten daripada metode IRR berkaitan
dengan discount rate yang digunakan. Usulan investasi proyek tidak akan
diterima apabila discount ratenya melebhi besarnya IRR.
Metode
ini akan menghadapi masalah jika digunakan untuk menilai dua usulan investasi
yang memiliki umur ekonomis yang berbeda. Untuk memilih usulan investasi yang
memiliki umur ekonomis yang tidak sama dapat dilakukan dengan dua pendekatan
yaitu:
a.
Pendekatan
metode rantai (chain metode) atau sering disebut replacement chain.
Langkah-langkah yang harus ditempuh
yaitu:
1.
Mencari angka
kelipatan persekutuan kecil yang dapat dibagi oleh kedua umur mesin.
2.
Menghitung
present value biaya dari masing-masing usulan investasi.
b.
Metode biaya
ekuivalen tahunan (equivalent annual cost)
Langkah-langkah perhitungan sebagai
berikut
1.
Menghitung
present value dari biaya usulan investasi selama umur ekonomisnya dengan
discount rate tertentu.
2.
Mencari faktor
anuitas dari discount rate yang digunakan untuk menghitung prasent value investasi
yang bersangkutan.
3.
Membagi present
value masing-masing usulan investasi pada ponit (1) dengan factor anuitas point
(2) di atas.
4.
Membandingkan
hasil pembagian pada point (3) untuk mengambil keputusan usulan investasi mana
yang dipilih. Usulan investasi yang memiliki biaya ekuivalen tahunan terkecil
merupakan usulan investasi yang sebaiknya dipilih.
Dilihat dari cara perhitungannya, terbukti biaya
ekuivalen tahunan lebih sederhana dan lebih mudah dibanding metode rantai.
F.
Analisis
Investasi Penggantian
Investasi
penggantian perlu dilakukan antara lain karena dengan mengganti suatu aktiva
akan terjadi penghematan biaya atau akan menambah hasil atau laba perusahaan.
Aliran kas keluar awal (initial cash outlays) pada investasi penggantian
berasal dari harga perolehan aktiva baru dikurangi dengan nilai jual bersih
aktiva yang diganti. Sedangkan aliran kas masuk investasi penggantian terutama
berupa penghematan bersih dari biaya yang diakibatkan oleh penggantian
tersebut. Aliran kas masuk juga berasal dari tambahan pendapatan yang
diakibatkan oleh meningkatnya penjualan perusahaan.
G.
Capital
Rationing
Capital
rationing adalah penilaian usulan investasi dengan melihat keterbatasan modal
yang dimiliki oleh perusahaan. Capital rationong terjadi jika perusahaan
dihadapkan dengan beberapa usulan investasi dengan tingkat return yang
berbeda-beda, sedangkan perusahaan memiliki keterbatasan modal yang akan
digunakan untuk membiayai investasi tersebut.
Kriteria yang dapat dijadikan
pedoman dalam hal ini adalah:
·
Memilih proyek
investasi yang menghasilkan return yang paling tinggi
·
Perhatikan sifat
hubungan antara proyek yang akan dilaksanakan yaitu independent, dependent,
atau mutually exclusive.sumber :
http://astutikrahayu.blogspot.co.id/2014/06/analisa-keputusan-investasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar