A. KOMPETENSI INTI KEWIRAUSAHAAN
Pengertian
kompetensi inti menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
1)
Gery Hamel dan C.K. Parahalad dalam karyanya “Competing
for The Future” (1994), mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti (core
competency) sebagai berikut:
v Kompetensi
inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian produk atau
jasa.
v Kompetensi
adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan untuk
dapat bersaing.
v Kompetensi
inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memberikan manfaat
fundamental kepada pelanggan.
v Sumber-sumber
kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan memberikan
konstribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.
Meskipun dalam manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini telah terjadi pergeseran strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan pemegang saham (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), akan tetapi konsep laba tidak bisa dikesampingkan karena merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para pemilik kepentingan. Salah satu tugas manajemen strategis adalah menciptakan laba yang bisa dipergunakan sebagai sumber dana untuk investasi dan meningkatkan manfaat bagi pemilik kepentingan.
2) Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis bagi perusahaan dan menjadi ukuran keberhasilan, tetapi bukan tujuan akhir dari suatu perusahaan. Perusahaan bisa memperoleh keuntungan bila :
a) Memiliki keunggulan yang unik
b) Tercipta dari penemuan yang dilakukan para wirausaha
c) Dihasilkan dari proses kreatif yang dinamis
d) Menciptakan daya saing khusus
3) Menurut teori strategi dinamis dari Porter (1991), suatu perusahaan dapat mencapai keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu:
§ Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi terkuat di pasar.
§ Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan, serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal.
§ Perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai pendorong untuk menjalankan perusahaan, misalnya dengan reputasi merek dan biaya produksi yang rendah. Bila kompetensi khusus ini tidak diubah, maka tingkat keuntungan perusahaan bisa menurun.
4) Oleh sebab itu, menurut Mintzberg (1990) dalam teori design school, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang cocok antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemampuan internal yang memadai dan berpedoman pada pilihan alternatif dari strategi besar (grand strategy), kemudian didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti yang merupakan kompetensi khusus dari pengelolaan sumber daya perusahaan.
B. STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN
Pengertian strategi menurut beberapa ahli, sebagai berikut:
1) Menurut Oxford Pocked Dictionary, strategi merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya
2) Menurut Alfred Chandler (1962), strategi merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
3) Menurut Robert D Buzzell & Bradley T Gale (1987), strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang mempunyai dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan koinitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah.
4) Menurut Kenneth Andrew (1971), strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini.
Dalam konsep
strategi pemasaran terdapat istilah bauran pemasaran (marketing mix)
yang dikenal dengan 4P, yaitu:
þ Product
(barang dan jasa)
þ Price
(harga)
þ Place
(tempat)
þ Promotion
(promosi)
Dalam
kewirausahaan, 4P tersebut ditambahkan satu P, yaitu Probe (penelitian dan
pengembangan) sehingga menjadi 5P. Dalam riset pemasaran, Probe selalu
ditambahkan di awal sehingga urutan bauran pemasaran menjadi:
þ Probe
(penelitian dan pengembangan)
þ Product
(barang dan jasa)
þ Price
(harga)
þ Place
(tempat)
þ Promotion
(promosi)
Dalam
manajemen strategis yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang sama artinya
dengan strategi yaitu:
1) Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya. Sebagai contoh, McDonald’s yang selama bertahun-tahun memegang teguh dan melaksanakan secara konsisten prinsip kualitas, pelayanan, dan kebersihan. Inilah yang menjadi strategi perusahaan McDonald’s.
2) Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg, srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang selanjutnya disebut sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau disebut juga sebagai realized strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.
3) Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu memposisikan produk tertentu ke pasar tertentuyang dituju. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik di mana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal. Sebagai contoh, perusahaan rokok Marlboro dan Sempoerna Mild merupakan perusahaan yang paling serius mempromosikan produknya di Indonesia. Masing-masing mempunyai strategi posisi berbeda di pasar. Marlboro mempromosikan diri sebagai rokok kaum pria sejati yang menyukai tantangan alam seperti digambarkan melalui iklan-iklannya. Sedangkan Sempoerna Mild lebih ditujukan kepada generasi muda yang memiliki rokok berkadar tar dan nikotin ringan.
4) Strategi adalah Perspektif (Perspektif)
Jika dalam arti Pola dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi, dan ke atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan.
5) Strategi adalah Permainan (Play)
Dalam arti ini, strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing. Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan tidak tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek kedua tadi.
C. PENERAPAN STRATEGI GENERIK DAN KEUNGGULAN BERSAING
1) Penerapan strategi generik menurut Michael Porter,
sebagai berikut:
Menurut
Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan
fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik). Keunggulan
biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat
rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah
strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan jasa yang dianggap unik
di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli
dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang
memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
Strategi
Porter mensyaratkan adanya penataan organisasi, prosedur pengendalian, sistem
intensif yang berbeda. Perusahaan besar dengan akses sumber daya yang besar
biasanya bersaing dengan landasan keunggulan biaya dan atau dengan
diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil sering bersaing dengan landasan fokus
Porter
menekankan pentingnya perencana strategi melakukan analisis biaya manfaat untuk
mengevaluasi berbagai peluang diantara unit-unit bisnis yang sudah ada dan unit
bisnis yang potensial dalam perusahaan. Berbagai aktivitas dan sumber daya
dapat meningkatkan keunggulan kompetitif karena dengan demikian biaya berkurang
dan diferensiasi meningkat. Selain itu, Porter juga menekankan perlunya
perusahaan mengalihkan ketrampilan dan keahlian diantara unit bisnis otonomi
secara efektif agar memperoleh keunggulan kompetitif.
2)
Latar Belakang Munculnya Strategi Generik
Formulasi
strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat divisi atau
tingkat unit bisnis. Strategi ini harus konsisten dengan strategi bisnis
keseluruhan yang dikhususkan untuk line of business tersebut. Salah satu
pendekatan yang berguna untuk perumusan strategi bisnis adalah analisis
kompetitif dari Michael porter. Analisis tersebut sesungguhnya didasarkan pada
analisis terhadap lima kekuatan kompetitif yaitu ancaman pesaing baru, kekuatan
tawar-menawar dari pemasok, kekuatan tawar-menawar dari pembeli, ancaman produk
pengganti serta pesaing antar perusahaan yang sudah ada di dalam industri.
Gabungan dari kelima kekuatan inilah yang sesungguhnya menentukan laba akhir
dalam suatu industri.
3) Landasan
Strategi Generik
Beradasarkan
analisis kompetitif, Porter menyatkan bahwa walaupun suatu perusahaan memiliki
banyak kekuatan dan kelemahan dalam berhadapan dengan para pesaing. Terdapat
dua jenis dasar keunggulan kompetitif yang dapat dimiliki oleh suatu
perusahaan yaitu biaya rendah dan deferensiasi yang sangat ditentukan oleh
struktur industri. Keduanya dihasilkan dari kemampuan perusahaan dalam
menaggulangi kelima kekuatan dengan lebih baik dibandingkan pesaingnya. Untuk
kepentingan inilah maka Porter kemudian menyarankan tiga strategi yang harus di
pertimbangkan oleh perusahaan yaitu strategi keunggulan biaya (overall cost
leadership), diferensiasi (differentiation), dan fokus (focus) yang disebutnya
sebagai strategi generik (generic strategies). Startegi fokus terdiri dari dua
varian yaitu fokus biaya dan fokus diferensiasi.
4) Syarat dan
Resiko Strategi Generik
Dalam
menerapkan strategi generik, perlu mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi
persyaratan. Persayaratan tersebut harus dipertimbangkan dengan baik agar
hasilnya benar-benar optimal.
Persyaratan Strategi Generik
Resiko Strategi Generik
Dalam realitas,
perusahaan menerapkan lebih dari satu bahkan semua strategi generik. Perusahaan
yang menerapkan semua strategi generik, tetapi gagal mencapai sesuatupun
dikatakan ‘terperangkap di tengah’. Perusahaan yang seperti itu berad pada
posisi yang tidak menguntungkan karena pemimpin biaya, diferensiator, atau
penganut strategi fokus akan memiliki posisi yang lebih baik untuk bersaing
dalam segmen manapun. Terperangkap ditengah sering merupakan manifestasi dari
ketidak bersediaan perusahaan untuk membuat pilihan secara tegas mengenai cara
bersaing. Perisahaan mengusahakan keunggulan bersaing melalui segala cara dan
tidak mencapai satupun karena pencapaian jenis keunggulan bersaing yang berbeda
biasanya memerlukan tindakan yang berbeda pula.
5) Keunggulan Biaya (Overal Cost Leadership)
Keunggulan
biaya merupakan strategi yang paling jelas dari ketiga strategi generik. Dengan
konsep ini, perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam
industrinya. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada stuktur
industri. Produsen berbiaya rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua
sumber keunggulan biaya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan
keseluruhan keunggulan biaya, maka perusahaan akan menjadi perusahaan
berkinerja tinggi di dalam industrinya asalkan perusahaan dapat menguasai harga
pada rata-rata industri.
Strategi
keunggulan biaya yang sukse biasanya mewarnai seluruh hal dalam perusahaan,
terbukti dari efisiensi yang tinggi, biaya overhead yang rendah, kebocoran yang
kecil, tidak toleran terhadap pemborosan, penyaringan ketat terhadap permintaan
anggaran, rentang kendali yang lebar, penghargaan dikaitkan dengan pengurangan
biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam usaha pengendalian biaya.
Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan biaya adalah
Wal-Mart, BIC, Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric, dan Briggs and
Sratton.
D.
STRATEGI KEPIMIMPINAN BIAYA
1) Pemilihan Strategi Tingkat Bisnis
Jika
strategi tingkat korporasi merupakan suatu strategi untuk korporasi yang
terdiri dari berbagai bisnis, atau suatu perusahaan holding company yang
membawahi beberapa unit bisnis yang boleh dikelola secara otonomi. Korporasi (holding)
harus berupaya untuk tumbuh berkembang secara keseluruhan melalui pengalokasian
sumber daya yang dimiliki pada berbagai unit bisnis dan menciptakan sinergi
antar bisnis tersebut melalui resource sharing.
Seringkali
unit bisnis yang sudah ditetapkan untuk dijalankan belum tentu akan memberikan
kontribusi bagi korporasi, bahkan adakalanya unit bisnis tidak mampu untuk
hidup dan bersaing dengan para pesaingnya. Untuk itu diperlukan suatu strategi
bagi unit-unit bisnis agar mampu bertahan dan berkembang sehingga dapat
memberikan kontribusi dalam pertumbuhan korporasi.
Strategi
tingkat unit bisnis merupakan suatu strategi bagaimana suatu/masing-masing unit
bisnis yang dimiliki korporasi tumbuh dan berkembang. Untuk itu ada beberapa
pilihan yang dapat dilakukan manajemen pada tingkat unit bisnis yaitu:
·
Competitive (bersaing)
·
Cooperation (bekerja sama)
·
Coopetition (bersaing dan bekerja sama)
Dari ketiga
pilihan tersebut, strategi yang paling banyak dan popular digunakan adalah
strategi bersaing. Salah satu konsep strategi pesaingan yang sangat popular
adalah konsep yang dikemukakan oleh salah seorang pakar ekonomi mikro
persaingan Michael E. Porter adalah konsep Strategi Generik. Strategi Generik
Michael E. Porter meliputi:
·
Cost Leadership Strategies (Strategi
Kepemimpinan Biaya)
·
Differentiation Strategies (Strategi
Diferensiasi)
·
Focus Strategies (Strategi Fokus)
Menurut
Porter, strategi yang memungkinan organisasi memperoleh keunggulan kompetitif
ditinjau dari 3 perbedaan dasar, yaitu cost leadership, differentiation,
dan focus yang selanjutnya ketiga strategi ini kemudian popular disebut
sebagai strategi generik. Setiap strategi generik tersebut memiliki potensi
yang memungkinkan perusahaan melebihi pesaingnya dalam satu industri yang sama
2)
Strategi Keunggulan/Kepimimpinan Biaya
Alasan utama menjalankan strategi
integrasi ke depan, strategi ke belakang, dan strategi horizontal adalah untuk
mendapatkan manfaat kepemimpinan biaya rendah atau nilai terbaik. Tetapi,
kepemimpinan biaya umumnya harus dijalankan dalam hubungannya dengan
diferensiasi.
Keunggulan/kepemimpinan biaya (cost
leadership) menekankan pemroduksian produk-produk yang distandardisasi
dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk para konsumen yang peka terhadap
harga. Terdapat dua strategi alternatif kepemimpinan biaya, yaitu:
a)
Strategi biaya rendah (low-cost) yang
menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada harga terendah yang tersedia
di pasar.
b)
Strategi nilai terbaik (best-value) yang
menawarkan produk atau jasa kepada konsumen pada nilai harga terbaik yang
tersedia di pasar.
Strategi ini
bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang
serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa.
Sasaran dari kedua tipe strategi ini adalah pasar yang besar.
Berusaha untuk menjadi produsen
berbiaya rendah dalam industri bisa sangat efektif ketika pasar dibangun dari
banyak pembeli yang peka terhadap harga, ketika ada sejumlah cara untuk
mencapai diferensiasi produk, ketika para pembeli tidak terlalu memusingkan
perbedaan dari merek yang satu ke merek yang lain, atau ketika terdapat
sejumlah besar pembeli dengan daya tawar yang signifikan. Gagasan pokoknya
adalah menjual dengan harga yang lebih rendah dari pesaing dan dengan demikian
menguasai pangsa pasar dan penjualan, yang sepenuhnya mendepak pesaing keluar
dari pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya rendah atau
nilai terbaik harus meraih keunggulan kompetitif dengan cara-cara yang sulit
ditiru atau disamai oleh pesaing. Jika pesaing dapat dengan relatif mudah atau
tidak mahal meniru metode kepemimpinan biaya sang pemimpin, keunggulan pemimpin
tersebut tidak akan bertahan cukup lama untuk memberikan hasil yang besar di
pasar. Untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya secara berhasil, sebuah
perusahaan harus memastikan bahwa total biaya diseluruh rantai nilainya lebih
rendah dari total biaya pesaing. Terdapat dua cara untuk mencapai hal tersebut,
antara lain:
·
Menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai secara
lebih efektif daripada pesaing dan mengontrol berbagai faktor yang mungkin
mendongkrak biaya aktivitas rantai nilai.
·
Memperbarui keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk
mengeliminasi atau memangkas aktivitas-aktivitas yang menambah biaya.
Ketika menjalankan strategi
kepemimpinan biaya, sebuah perusahaan harus berhati-hati untuk tidak
menggunakan cara-cara seperti pemotongan harga yang agresif sehingga laba
mereka menjadi terlalu rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Selalu mencari
terobosan teknologi yang mampu menghemat biaya dan berhati-hati pada
perkembangan rantai nilai lain yang dapat menghancurkan keunggulan kompetitif
perusahaan. Strategi kepemimpinan biaya rendah atau nilai terbaik akan sangat
efektif dalam kondisi-kondisi berikut:
ü Ketika
persaingan harga antarpenjual pesaing sangat ketat.
ü Ketika
produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan tersedia dari semua
penjual.
ü Ketika ada
beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki nilai bagi
pembeli.
ü Ketika
sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama.
ü Ketika pembeli
hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah membeli dari satu penjual ke
penjual yang lain.
ü Ketika
pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan untuk meminta
penurunan harga.
ü Ketika
pendatang industri baru menggunakan harga perkenalan yang rendah untuk menarik
pembeli dan membangun basis konsumen.
Strategi kepemimpinan biaya yang
berhasil biasanya memengaruhi seluruh perusahaan, sebagaimana terlihat dari
efisiensi yang tinggi, overhead yang rendah, hak istimewa yang terbatas,
ketidaktoleransian terhadap limbah, penyaringan yang ketat atas permintaan
anggaran, pengendalian yang luas, pemberian imbalan yang dikaitkan dengan
kemampuan untuk menghemat biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam upaya
pengendalian biaya. Beberapa risiko yang terkait dengan strategi kepemimpinan
biaya adalah bahwa pesaing mungkin saja "mengimitasi" strategi
tersebut sehingga menyebabkan penurunan laba di industri secara keseluruhan;
bahwa berbagai terobosan dalam industri bisa membuat strategi tersebut tidak
efektif; atau bahwa ketertarikan pembeli beralih ke fitur-fitur lain di luar
harga.
E. STRATEGI DIFERENSIASI
Diferensiasi
adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan
penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (kotler, 1997). Diferensiasi
terutama pada produk sangat penting karena persaingan yang ketat pada dunia
usaha sekarang menuntut untuk melakukan berbagai strategi guna menciptakan
produk yang dapat diterima baik oleh konsumen dan tidak kalah bersaing dengan
produk lainnya. untuk menciptakan diferensiasi produk erat dengan berapa
tambahan yang harus dilakukan agar orang dapat mengetahui bahwa produk itu
berbeda dengan produk lainnya. jadi untuk menciptakan diferensiasi produk dapat
dikatakan perlu biaya yang besar.
Strategi
diferensiasi dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Produk bundling, suatu cara dimana menggabungkan
penjualan menjadi satu paket penjualan. dalam produk bundling dapat dilakukan
dengan pure bundling dan mix bundling. pure budling yaitu menjual produk yang
berkaitan erat satu sama lain. mix bundling yaitu pembelian produk dapat dibeli
secara terpisah. contoh: penjualan komputer disertai dengan penjualan aplikasi
programnya /software (pure bundling), penjualan Handphone dan aplikasinya,
penjualan masakan cepat saji.
2) Produk lining, merupakan strategi dimana menjual
beberapa jenis produk. product lining menjual terpisah beberapa produk
yang saling berkaitan.produk lining dapat dilakukan dengan trading up dan
trading down. trading up yaitu menambah variasi produk dengan produk yang
memiliki kualitas lebih baik dari produk lain. trading down yaitu menambah
variasi produk dengan produk yang lebih murah atau kualitas rendah. contoh:
paket pendidikan yang ditawarkan oleh MB-IPB pada jenjang S2, S3, dan program
pelatihan, toko serba lima ribu.
Strategi
diferensiasi, yaitu strategi dimana produk kita memiliki perbedaan maupun
keunikan dibandingkan dengan produk yang lain. Mungkin banyak orang tidak
memanfaatkan cara ini karena terkadang orang merasa ragu jika produknya berbeda
dengan produk lain yang ada di pasaran. Tetapi, ada juga yang merasa bahwa
dengan adanya diferensiasi, maka produk atau jasanya akan lebih laku bila
dijual di pasaran.
a) Keunggulan dari Strategi Deferensiasi, sebagai
berikut:
1) Diferensiasi
akan memperpanjang siklus hidup produk
Suatu produk
pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan. Jadi, pada
prinsipnya sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk atau jasa kita,
perlu dilakukan diferensiasi supaya penjualan di dalam pemasaran kita meningkat
kembali.
2) Diferensiasi
akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh konsumen
Diferensiasi akan membuat produk
atau jasa kita lebih melekat di benak konsumen. Sebagai informasi, perbedaan
yang ada pada produk maupun jasa kita, akan membuat konsumen lebih mudah untuk
mengingat produk atau jasa yang kita pasarkan karena adanya point of
interest yang kita miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh
produk atau jasa yang lain.
Bagi para marketing, keuntungan yang
akan diperoleh adalah mereka menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan
produknya. Dikatakan lebih percaya diri karena dengan adanya keunikan tersebut,
para marketing akan dapat menjelaskan produk atau jasa mereka dengan lebih
mudah dan hal tersebut juga akan lebih menarik bagi konsumen.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang
unik dan tidak dimiliki oleh produk maupun jasa lain akan merupakan suatu hal
yang selalu memancing rasa ingin tahu konsumen. Berbekal rasa ingin tahu
tersebut, konsumen akan tertarik untuk mengetahui produk atau jasa tersebut
dengan lebih dalam dan biasanya, pada akhirnya konsumen akan tertarik untuk
mencoba mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
3) Diferensiasi
akan membuat produk atau jasa kita terlihat lebih baik dibandingkan dengan
produk atau jasa yang lain
Dengan adanya keunikan yang kita
miliki, maka produk kita akan terlihat lebih baik dibandingkan produk lain,
karena keunikan tersebut adalah nilai tambah dari produk atau jasa yang kita
pasarkan.
Suatu produk atau jasa yang memiliki
bentuk dan keunggulan yang relatif sama dengan produk atau jasa lain biasanya
akan terlihat biasa saja di mata konsumen, karena pada prinsipnya, konsumen
sering merasa jenuh dengan penawaran produk atau jasa yang keunggulannya
relatif sama dengan yang lain.
Dengan adanya keunikan atau
perbedaan yang menarik dari produk atau jasa kita, maka hal tersebut akan
membuat konsumen memiliki persepsi bahwa produk atau jasa yang kita hasilkan
lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Dengan persepsi tersebut, maka pada
konsumen juga akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan kita dibandingkan produk atau jasa yang lain.
4) Diferensiasi
akan membuat nilai jual dari produk atau jasa yang kita pasarkan menjadi lebih
tinggi
Keunikan
produk atau jasa yang dimiliki bisa merupakan asset yang berharga bagi kita.
Dengan keunikan produk atau jasa tersebut, kita dapat menjual produk atau jasa
kita dengan harga yang lebih tinggi. Dikatakan bahwa kita dapat menjual produk
kita dengan harga yang lebih tinggi karena dengan keunikan yang kita miliki,
kita dapat dengan percaya diri mengatakan kepada konsumen bahwa hal yang
dimiliki oleh kita tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
Jadi, dengan kata lain, kita bisa mempromosikan bahwa harga yang kita pasarkan merupakan suatu hal yang wajar karena konsumen bisa menikmati keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
5) Mengatasi masalah kejenuhan pasar
Mengingat penjualan sebuah produk sering mengalami pasang surut sesuai dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka adanya diferensiasi produk dapat membantu para pengusaha maupun pelaku pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa ditawarkannya.
6) Membantu terciptanya image produk
Semakin unik produk yang Anda tawarkan, maka akan semakin memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan semakin banyak konsumen yang mengenali produk Anda, maka semakin besar pula peluang Anda untuk menanamkan image produk yang Anda tawarkan di hati para konsumen. Sehingga Anda dapat menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan target pasar yang Anda bidik.
b) Kelemahan Strategi Diferensiasi
Kelemahan utama strategi diferensiasi terletak pada kecenderungan perusahaan untuk menurunkan biaya produk atau mengabaikan rencana pemasaran yang agresif dan kontinyu, kecenderungan tersebut dapat menurunkan kekuatannya. Jika pelanggan mulai yakin bahwa, perbedaan dengan produk pesaing tidak lagi signifikan, maka biaya produk yang lebih rendah akan lebih menarik bagi pelanggan.
5) Mengatasi masalah kejenuhan pasar
Mengingat penjualan sebuah produk sering mengalami pasang surut sesuai dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka adanya diferensiasi produk dapat membantu para pengusaha maupun pelaku pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa ditawarkannya.
6) Membantu terciptanya image produk
Semakin unik produk yang Anda tawarkan, maka akan semakin memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan semakin banyak konsumen yang mengenali produk Anda, maka semakin besar pula peluang Anda untuk menanamkan image produk yang Anda tawarkan di hati para konsumen. Sehingga Anda dapat menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan target pasar yang Anda bidik.
b) Kelemahan Strategi Diferensiasi
Kelemahan utama strategi diferensiasi terletak pada kecenderungan perusahaan untuk menurunkan biaya produk atau mengabaikan rencana pemasaran yang agresif dan kontinyu, kecenderungan tersebut dapat menurunkan kekuatannya. Jika pelanggan mulai yakin bahwa, perbedaan dengan produk pesaing tidak lagi signifikan, maka biaya produk yang lebih rendah akan lebih menarik bagi pelanggan.
3) Contoh Perusahaan menggunakan strategi Differensial : Starbuck dengan kopinya yang dengan berbeda dengan coffee shop lain, sehingga pengunjung betah berlama-lama dan rela mengeluarkan harga yang cukup mahal dari yang lain.
F. STRATEGI FOKUS
1)
Pengertian strategi fokus
Strategi
fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar
yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan
konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk
membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama
pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan
dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau
strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh
pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu;
disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk —
barang dan jasa — khusus.
Syarat bagi
penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size),
terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh
pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk
bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika
konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh
perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih
berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market),
wilayah geografis tertentu, atau produk — barang atau jasa — tertentu dengan
kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent delivery. (Lihat
David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980
dan 1985).
Strategi
ini, perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani sebagian kecil segmen pasar
dan tidak melayani pasar secara luas. Usaha ini dilakukan dengan mengenali
secara detail pasar yang dituju dan menerapkan keunggulan biaya menyeluruh atau
diferensiasi pada segmen kecil tersebut. Sesuai dengan namanya, focus berarti
menyasar kelompok konsumen yang lebih sempit atau dalam pemasaran lazim dikenal
dengan istilah ceruk pasar. Ceruk pasar adalah kelompok konsumen yang memiliki
kombinasi kebutuhan atau sumber daya yang lebih spesifik. Misalnya, konsumen
yang suka manis tetapi menderita diabetes.
Strategi ini
cocok diterapkan jika :
Ø Kebutuhan
pembeli terhadap suatu barang bermacam-macam.
Ø Tidak ada
saingan khusus dalam target/segmen yang sama.
Ø Segmen
pembeli sangat berbeda dalam ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, yang membuat
banyak segmen lebih menarik daripada yang lain .
Ø Perusahaan
kurang memiliki kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan keseluruhan pasar.
2)
Contoh Perusahaan yang
menerapkan strategi fokus: Apple, yang berfokus kepada produknya selama
bertahun tahun tanpa terpengaruh pasar.
G.
STRATEGI TURUNAN LAINNYA
Untuk
strategi turunan dilakukan oleh pabrikan otomotif yaitu yang dilakukan AHM.
Sebelumnya, AHM ini telah mengeluarkan cukup banyak produk demi menjadi
terdepan dikancah otomotif roda dua. Produk-produk yang dikeluarkan oleh AHM
ini mempunyai kesinambungan satu sama lain. Contoh saat AHM menghadirkan PCX
125 tidak berlangsung lama kemudian hadir PCX 150. Lalu terdapat PCX 125 dan
tidak berlangsung lama hadirlah Vario 125 yang basis mesinnya hampir terlihat
mirip. Selain itu, CB150R yang merupakan turunan dari CBR150, dll.
Dengan
starteginya tersebut, AHM juga sudah membantu mempermudah para sales yang
merupakan ujung tombak pemasaran dalam menjual produknya. Tanpa menganggu
produk flagsipnya, karena memang produk yang berada diatasnya memiliki prestige
tersendiri.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar