Rabu, 21 Januari 2015

PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI PENYAJIAN DAN ANALISIS


Aktiva Tetap adalah aktiva yang mempunyai sifat wujud yang permanen.
Ciri–ciri Aktiva Tetap :
{  Bersifat Jangka Panjang dan Subyek Penyusutan
{  Aktiva Tetap ini hanya digunakan bukan untuk dijual kembali

Akuisisi dan Penilaian Aktiva Tetap
Umumnya perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasar untuk menilai aktiva tetap berwujud.
 Alasan digunakannya biaya historis adalah: 
{  Pada tanggal akuisisi, biaya merefleksikan nilai wajar 
{  Biaya historis melibatkan biaya aktual bukan transaksi hipotesis sehingga ini hal penting yang diandalkan
{  Keuntungan serta kerugian sebaiknya diantisipasi, tetapi harus diakui ketika aktiva dijual 

Perolehan Aktiva Tetap:
1.      Pembelian Tunai (terpisah dan gabungan)
2.      Pertukaran
a.       Ditukarkan dengan surat beharga
b.      Ditukarkan dengan aktiva tetap lain/non moneter

Biaya-biaya yang digunakan selama penggunaan aktiva tetap, antara lain: 
1)      Reparasi dan Pemeliharaan 
Ada 2 perlakuan untuk mencatat biaya reparasi, yaitu:
{  Menambah harga perolehan aktiva tetap, jika biaya ini dikeluarkan untuk menaikkan nilai kegunaan aktiva tetap dan tidak menambah umur.
{  Mengurangi akumulasi depresiasi, apabila biaya ini dikeluarkan untuk memperpanjang umur aktiva tetap dan mungkin juga nilai residunya

2)      Penggantian

Penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama. Apabila penggantian tersebut memakan biaya yang cukup besar dan digantikan dengan harga perolehan baru, dan begitu pula dengan akumulasi depresiasi.

            Aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehan, harga perolehan adalah semua pengeluaran yang terjadi dalam rangka memperoleh aktiva tetap sampai aktiva tersebut siap digunakan.

Harga perolehan, terdiri dari:
a.       Harga beli
b.      Biaya survei
c.       Biaya asuransi dalam perjalanan
d.      Biaya broker
e.       Biaya pemasangan
f.       Biaya uji coba, dll

            Penggunaan aktiva tetap tidak lepas dari pengertian penyusutan, penyusutan yaitu proses alokasi harga perolehan menjadi beban selama usia ekonomis aktiva tetap secara rasional dan sistematis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan, antara lain:
1.      Harga perolehan
2.      Umur ekonomis
3.      Nilai sisa 

Metode penyusutan, terdiri dari:
Metode Garis Lurus adalah penyusutan tiap periode tetap dan tidak memperhatikan pola penggunaan aktiva tetap. Rumus : (Harga Perolehan – Nilai Sisa) / Umur Ekonomis 
Metode Saldo Menurun adalah penyusutan yang menghasilkan beban penyusutan yang semakin menurun setiap periode. Rumus : 2 x dari tarif Metode Garis Lurus
Metode Unit Aktivitas adalah penyusutan yang menghasilkan beban penyusutan yang mengalami fluktuasi setiap tahun. Rumus : (Harga Perolehan – Nilai Sisa) / Estimasi Aktivitas

            Penghentian aktiva tetap dapat terjadi ketika masa manfaatnya belum habis maupun sudah habis. Aktiva tetap habis masa manfaatnya berarti sudah disusut penuh, sedangkan aktiva tetap yang belum habis masa manfaatnya terjadi karena dijual atau ditukar dengan aktiva lain.

Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan manfaat terhadap aktiva tetap, yakni:
{  Penyusutan fisik adalah penurunan masa manfaat yang diakibatkan karena kerusakan, kecacatan, pembusukan, dll. 
{  Penyusutan fungsional adalah penurunan masa manfaat yang diakibatkan karena ketidaklayakan atau keusangan.

Nama                         : Mufarrohah
NPM                           : 45213670
Kelas                           : 2DA02
Mata Kuliah               : Akuntansi Keuangan Menengah 1A
Dosen                          : Mailda Alfriska SE., MMSI


Terima Kasih dan semoga materi ini bermanfaat *o*

AKTIVA TETAP TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI DAN PEMBERHENTIAN AKTIVA TETAP


1.      Aktiva Tetap Tidak Dapat Diperbaharui
Aktiva tetap tidak dapat diperbaharui adalah penyusutan atas harta-harta berupa kekayaan alam, seperti tambang batu bara, tambang timah. Penyusutan biasanya dilakukan berdasarkan berupa perkiraan kapasitas produk tambang dibandingkan dengan jumlah perkiraan kandungan barang tambang tersebut.

2.      Pemberhentian Aktiva Tetap
Pemberhentian aktiva tetap terjadi pada saat aktiva tetap belum habis masa manfaatnya maupun pada saat masa manfaatnya tersebut telah habis. Bila aktiva tetap dihentikan sebelum masa manfaatnya habis baru selesai, maka akan timbul adanya laba atau rugi akibat penghentian tetap tersebut.

Pertukaran Aktiva Tetap
a.       Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis
Pertukaran ini dilakukan antara aktiva tetap yang sejenis saja dan berfungsi sama. Pertukaran aktiva tetap sejenis bila terjadi laba karena pertukaran ini, maka tidak akan diakui. Namun bila yang terjadi adalah rugi maka harus diakui.

b.      Pertukaran Aktiva Tetap Tidak Sejenis
Pertukaran ini merupakan pertukaran aktiva tetap yang secara fungsi berbeda. Dalam pertukaran tidak sejenis, bila terjadi laba pertukaran dan rugi pertukaran akan diakui dan dicatat dalam akuntansi.

Penjurnalan Penjualan Aktiva Tetap
Penjualan aktiva tetap dapat menimbulkan keuntungan jika dijual di atas nilai sisanya, atau menimbulkan kerugian jika dijual di bawah nilai sisanya. Jika hasil dari penjualan aktiva tetap adalah dalam bentuk kas atau piutang (Aktiva Moneter), maka pencatatan transaksi tersebut harus mengikuti urutan yang telah diaturkan.

Konversi Terpaksa
Ada kalanya penghentian penggunaan aktiva tetap terjadi karena kerusakan berat akibat peristiwa-peristiwa seperti kebakaran, gempa bumi dsb. Penghentian pemakaian yang disebabkan oleh jenis-jenis kejadian yang tidak dapat dikendalikanseperti ini digolongkan sebagai konversi terpaksa.
Pertukaran dengan Aktiva Nonmoneter Lainnya
Jika aktiva tetap diperoleh dari hasil pertukaran dengan aktiva nonmoneter lain, maka aktiva baru yang diperoleh tersebut umumnya dicatat sebesar nilai pasar wajarnya atau nilai pasar wajar aktiva moneter yang diserahkan, mana yang lebih pasti.
Dalam perukaran aktiva tetap yang harus diperhatikan:
1.      Apakah aktiva yang di pertukarkan serupa sifatnya
2.      Apakah pihak-pihak yang terlibat didalam pertukaran berada dalam posisi sama, yakni sama-sama dealer aktiva itu atau bukan.

Pertukaran Aktiva Tetap
Banyak pembelian aktiva yang dilakukan dengan cara tukar-menukar, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian dan kekurangannya dibayar tunai.

Pembuangan Aktiva Tetap
Apabila aktiva tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai jual, maka aktiva tersebut dapat dibuang.

Nama                         : Mufarrohah
NPM                           : 45213670
Kelas                           : 2DA02
Mata Kuliah               : Akuntansi Keuangan Menengah 1A
Dosen                          : Mailda Alfriska SE., MMSI

Terima Kasih dan semoga materi ini bermanfaat *o*

“METODE PERSEDIAAN ECERAN, PENYAJIAN DAN ANALISIS”


Persediaan barang dagangan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan operasional normal perusahaan.

METODE PERSEDIAAN ECERAN (Retail Inventory Method)
Perhitungan nilai harga pokok persediaan pada akhir suatu periode akuntansi dengan menggunakan metode eceran berdasarkan pada hubungan harga pokok penjualan barang dagangan baik secara tunai maupun kredit.

Prosedur Penentuan Nilai Persediaan
Metode harga jual eceran, pembukaan yang berhubungan dengan barang dagangan diselenggarakan dan dinyatakan dalam dua macam harga, yaitu Harga Pokok dan Harga Jual Eceran.
Tahap-tahap metode harga jual eceran:
1.      Penentuan besarnya barang tersedia untuk dijual dengan harga pokok dan harga jual eceran
2.      Penentuan Cost Ratio
3.      Penentuan besarnya Penjualan Bersih
4.      Penentuan nilai persediaan akhir menurut harga jual eceran
5.      Peentuan taksiran harga pokok persediaan akhir

Akuntansi Terhadap Metode Harga Jual Eceran
Pada dasarnya pencatatan data persediaan pada metode harga jual eceran menggunakan system fisik. Pencatatan persediaan yang diselenggarakan harus mampu menyediakan informasi sbb:
1.      Persediaan awal (jika ada) baik menurut harga pokok maupun harga jual eceran
2.      Pembelian untuk periode ybs, masing-masing berdasar harga pokok dan harga jual eceran
3.      Penyesuaian atau perubahan harga jual yang terjadi dalam periode yang bersangkutan
4.      Informasi hasil penjualan

Penyajian dan Analis
Ø  Penyajian Persediaan
Standart akuntansi mengharuskan persediaan, pembiayaannya dan metode kalkulasi biayanya diungkapkan di laporan keuangan. Dasar penilaian seperti FIFO, LIFO, Rata-rata, dll yang dipakai perhitungan juga harus dilaporkan. Jika metode diubah, maka perubhannya juga harus dilaporkan.

Ø  Analisis Persediaan

Rasio-rasio digunakan oleh manajemen untuk menganalisis persediaan. Umumnya yang digunakan adalah Rasio Perputaran Persediaan dan jumlah hari rata-rata untuk menjual persediaan.

Nama                         : Mufarrohah
NPM                           : 45213670
Kelas                           : 2DA02
Mata Kuliah               : Akuntansi Keuangan Menengah 1B
Dosen                          : Mailda Alfriska SE., MMSI

Terima Kasih dan semoga materi ini bermanfaat *o*